Nasehat Ramadhan Untuk Musthofa
Jujurlah kepada dirimu sendiri
mengapa kau selalu mengatakan Ramadan bulan ampunan
apakah hanya menirukan Nabi
atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihanlah yang menggerakkan lidahmu begitu.
Mustofa,
Ramadan adalah bulan antara dirimu dan Tuhanmu. Darimu hanya untukNya
dan Ia sendiri tak ada yang tahu apa yang akan dianugerahkanNya kepadamu
Semua yang khusus untukNya khusus untukmu.
Mustofa,
Ramadan adalah bulanNya yang Ia serahkan padamu dan bulanmu serahkanlah
semata-mata kepadaNya. Bersucilah untukNya. Bersalatlah untukNya.
Berpuasalah untukNya. Berjuanglah melawan dirimu sendiri untuknya.
Sucikan kelaminmu. Berpuasalah.
Sucikan tanganmu. Berpuasalah.
Sucikan mulutmu. Berpuasalah.
Sucikan hidungmu. Berpuasalah.
Sucikan wajahmu. Berpuasalah.
Sucikan matamu. Berpuasalah.
Sucikan telingamu. Berpuasalah.
Sucikan rambutmu. Berpuasalah.
Sucikan kepalamu. Berpuasalah.
Sucikan kakimu. Berpuasalah.
Sucikan tubuhmu. Berpuasalah.
Sucikan hatimu. Sucikan pikiranmu. Berpuasalah.
Berpuasalah. Sucikan dirimu.
Mustofa,
Bukan perut yang lapar bukan tenggorokan yang kering
yang mengingatkan kedaifan dan melembutkan rasa.
Perut yang kosong dan tenggorokan yang kering ternyata hanya penunggu
atau perebut kesempatan yang tak sabar atau terpaksa.
Barangkali lebih sabar sedikit dari mata, tangan, kaki, dan kelamin
lebih tahan sedikit berpuasa
tapi hanya kau yang tahu hasrat dikekang untuk apa dan siapa.
Puasakan kelaminmu untuk memuasi Ridha
Puasakan tanganmu untuk menerima Kurnia
Puasakan mulutmu untuk merasai Firman
Puasakan hidungmu untuk menghirup Wangi
Puasakan wajahmu untuk menghadap Keelokan
Puasakan matamu untuk menatap Cahya
Puasakan telingamu untuk menangkap Merdu
Puasakan rambutmu untuk menyerap Belai
Puasakan kepalamu untuk menekan Sujud
Puasakan kakimu untuk menapak SirĂ£th
Puasakan tubuhmu untuk meresapi Rahmat
Puasakan hatimu untuk menikmati Hakikat
Puasakan pikiranmu untuk meyakini Kebenaran
Puasakan dirimu untuk menghayati Hidup.
Tidak.
Puasakan hasratmu hanya untuk HadhiratNya!
Mustofa,
Ramadan bulan suci katamu, kau menirukan ucapan Nabi atau kau telah
merasakan sendiri kesuciannya melalui kesucianmu. Tapi bukankah kau
masih selalu menunda-nunda menyingkirkan kedengkian keserakahan, ujub,
riya, takabur dan sampah-sampah lainnya yang mampat dari comberan
hatimu?
Mustofa,
Inilah bulan baik saat baik untuk kerjabakti membersihkan diri.
Mustofa,
Inilah bulan baik saat baik untuk merobohkan berhala dirimu yang secara
terang-terangan dan sembunyi-sembunyi kau puja selama ini. Atau akan kau
lewatkan lagi kesempatan ini seperti Ramadan-Ramadan yang lalu.
Gimana puisinya? keren kan :D ...
Puisi Nasehat Ramadhan - Gus Mus
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA TAHUN 2015